Kamis, 08 Desember 2011

metpen ~ teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.
Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan, sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya.
Terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi.
1.         Pengumpulan data dengan observasi
a.       Macam – macam observasi
·      Observasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
Observasi ini digolongkan menjadi empat yaitu:
Ø  Partisipasi pasif (passive partisipation): artinya penelitian hadir di tempat kejadian tetapi tidak berinteraksi atau berpartisipasi.
Ø  Partisipasi moderat (moderate participation): artinya bahwa peneliti mempertahankan keseimbangan antara menjadi insider dan menjadi di luar.
Ø  Partisipasi aktif (Active partisipation): artinya  bahwa peneliti umumnya melakukan apa yang orang lain dalam pengaturanmelakukan.
Ø  Partisipasi lengkap (complete partisipation): artinya bahwa peneliti adalah peserta alami. ini adalah tingkat tertinggi keterlibatan.

·      Observasi terus terang atau tersamar
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
·      Observasi tak berstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu – rambu pengamatan.

b.      Manfaat Observasi
Menurut Patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:
·         Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
·         Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.
·         Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khusunya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
·         Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal – hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
·         Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal – hal yang di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
·         Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan – kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

c.       Obyek Observasi
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu:
·         Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung.
·         Actor, pelaku atau orang – orang yang sedang memainkan peran tertentu.
·         Activity atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung.
Tiga elemen utama tersebut, dapat diperluas, sehingga apa yang dapat kita amati adalah:
·         Space: the physical place, ruang dalam aspek fisiknya
·         Actor: the people involve, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi sosial.
·         Activity: a set of related acts people do, yaitu seperangkat kegiatan yang dilakukan orang.
·         Object: the physical things that are present, yaitu benda – benda yang terdapat di tempat itu
·         Act: single actions that people do, yaitu perbuatan atau tindakan – tindakan tertentu.
·         Event: a set of related activities that people carry out, yaitu rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang – orang.
·         Time: the sequencing that takes place over time, yaitu urutan kegiatan.
·         Goal: the things people are trying to accomplish, yaitu tujuan yang ingin dicapai orang – orang.
·         Feeling: the emotion felt and expressed, yaitu emosi yang dirasakan dan diekspresikan oleh orang – orang.

d.      Tahap Observasi
Menurut Spradley (1980) tahap observasi dibagi menjadi tiga yaitu:
·         Observasi Deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti akan melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata. Observasi tahap ini sering disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama. Bila dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.
·         Observasi Terfokus
Pada tahap ini penelti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini juga dinamakan observasi terfokus, karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus. Bila dilihat dari segi analisis data, maka pada tahap ini peneliti telah melakukan analisis taksonomi, yang selanjutnya menghasilkan kesimulan 2.
·         Observasi Terseleksi
Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, kontras-kontras/perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori lain. Pada tahap ini diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis.

Tidak ada komentar: