Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data
dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber, dan berbagai cara.
Bila
dilihat dari setting-nya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen,
di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan
lain-lain.
Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan, sumber sekunder adalah sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.
Bila
dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi
(pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan
gabungan keempatnya.
Terdapat
empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi,
dan gabungan/triangulasi.
1.
Pengumpulan
data dengan observasi
a. Macam
– macam observasi
· Observasi
partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku
yang nampak.
Observasi ini digolongkan menjadi empat
yaitu:
Ø
Partisipasi pasif (passive partisipation):
artinya penelitian hadir di tempat kejadian tetapi tidak berinteraksi atau
berpartisipasi.
Ø
Partisipasi moderat (moderate
participation): artinya bahwa peneliti mempertahankan keseimbangan antara menjadi insider dan menjadi di luar.
Ø
Partisipasi aktif (Active
partisipation): artinya bahwa peneliti umumnya melakukan apa yang orang lain dalam pengaturanmelakukan.
Ø Partisipasi
lengkap (complete partisipation): artinya bahwa peneliti adalah peserta alami. ini adalah tingkat tertinggi keterlibatan.
· Observasi
terus terang atau tersamar
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang
atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang
dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
· Observasi
tak berstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang
diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu – rambu pengamatan.
b. Manfaat
Observasi
Menurut Patton dalam Nasution (1988),
dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:
·
Dengan observasi di lapangan peneliti
akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi
akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
·
Dengan observasi maka akan diperoleh
pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.
·
Dengan observasi, peneliti dapat melihat
hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khusunya orang yang berada
dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
·
Dengan observasi, peneliti dapat
menemukan hal – hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan
nama lembaga.
·
Dengan observasi, peneliti dapat
menemukan hal – hal yang di luar persepsi responden, sehingga peneliti
memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
·
Melalui pengamatan di lapangan, peneliti
tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan – kesan
pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.
c. Obyek
Observasi
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif
yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas
tiga komponen yaitu:
·
Place,
atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung.
·
Actor,
pelaku atau orang – orang yang sedang memainkan peran tertentu.
·
Activity
atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung.
Tiga
elemen utama tersebut, dapat diperluas, sehingga apa yang dapat kita amati
adalah:
·
Space:
the physical place, ruang dalam aspek fisiknya
·
Actor:
the people involve, yaitu semua orang yang terlibat dalam
situasi sosial.
·
Activity:
a set of related acts people do, yaitu seperangkat
kegiatan yang dilakukan orang.
·
Object:
the physical things that are present, yaitu benda – benda
yang terdapat di tempat itu
·
Act:
single actions that people do, yaitu perbuatan atau
tindakan – tindakan tertentu.
·
Event:
a set of related activities that people carry out,
yaitu rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang – orang.
·
Time:
the sequencing that takes place over time, yaitu urutan
kegiatan.
·
Goal:
the things people are trying to accomplish, yaitu tujuan
yang ingin dicapai orang – orang.
·
Feeling:
the emotion felt and expressed, yaitu emosi yang
dirasakan dan diekspresikan oleh orang – orang.
d. Tahap
Observasi
Menurut Spradley (1980) tahap observasi
dibagi menjadi tiga yaitu:
·
Observasi Deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti
pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Pada tahap
ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti akan
melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua
yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu
hasil dari observasi ini disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata. Observasi
tahap ini sering disebut sebagai grand
tour observation, dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama. Bila
dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain, sehingga
mampu mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.
·
Observasi Terfokus
Pada tahap ini penelti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu
observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi
ini juga dinamakan observasi terfokus, karena pada tahap ini peneliti melakukan
analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus. Bila dilihat dari segi
analisis data, maka pada tahap ini peneliti telah melakukan analisis taksonomi,
yang selanjutnya menghasilkan kesimulan 2.
·
Observasi Terseleksi
Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus
yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis
komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah menemukan
karakteristik, kontras-kontras/perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta
menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori lain. Pada tahap ini
diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau
hipotesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar